Langsung ke konten utama

Tahap penyembuhan luka

Tahap-tahap dalam penyembuhan luka adalah sebagai berikut:




1. Hemostasis 

  • Hemostasis adalah tahap awal, terjadi beberapa detik atau beberapa menit setelah luka
  • Platelet memproduksi pembeku darah, mencegah hilangnya darah dan masuknya mikroorganisme
  • Disamping platelet, dilepaskan juga bermacam sitokin, hormon, dan kemokin (PDGF, TGF-b, EGF, dan FFGF) yang diperlukan untuk aktivasi fasa penyembuhan selanjutnya


2. Peradangan/inflamasi

  • Pada tahap kedua daerah luka mengalami inflamasi
  • Sel imun yang datang pertama adalah neutrofil, dalam 24 jam setelah luka
  • Neutrofil mensintesis protease dan senyawa antimikroba seperti reactive oxygen species (ROS) yang menginisiasi apoptosis. 
  • Kedua produk tersebut menarik perhatian makrofag dan limposit. Keduanya menelan dan mencerna sisa-sisa matriks dan serpihan sel serta mikroorganisme, mencegah infeksi
  • Pada tahap ini, daerah yang rusak telah dibersihkan
  • Hal ini terjadi 48 jam setelah luka
  • Makrofag juga melepaskan beberapa sitokin pada akhir fasa kedua, yang mengaktivasi proses selanjutnya yaitu regenerasi/proliferasi.


3. Proliferasi

  • Jaringan baru dihasilkan pada tahap proliferasi
  • Pertama terjadi re-epitelisasi dari kulit yang rusak
  • Meningkatnya VEGF menginduksi angiogenesis dari pembuluh darah di sekitar luka
  • Dengan cara ini, jaringan baru memperoleh suply nutrisi dan oksigen
  • Fibroblast mengalami proliferasi menghasilkan matriks kolagen tipe III, menghasilkan jaringan granulasi
  • Beberapa fibroblas berdiferensiasi menjadi myofibroblas dengan fungsi kontraktil, secara efektif mengurangi ukuran luka, membantu penutupan luka sehingga bekas luka mengecil


4. Maturation/remodeling

  • Tahap terakhir adalah maturation/remodeling, matriks ekstrasel dari kolagen tipe III diganti dengan kolagen tipe I. 
  • Banyak sel yang dibentuk pada tahap awal mengalami apoptosis. 
  • Pada tahap ini, sel dermis dan kerapatan pembuluh darah berkurang
  • Tahap ini memerlukan waktu lebih lama dibandingkan yang lain. Setelah itu jaringan mencapai penyembuhan terakhir


Urutan dan waktu yang tepat dari fase-fase ini merupakan dasar untuk penyembuhan luka yang tepat. Sebagai contoh jika tahap inflamasi tidak tepat dan berlangsung lebih dari 3 minggu dapat menjadi luka kronis. Yang memiliki resiko tersebut adalah usia tua, diabetes, dan infeksi yang bandel. Demikian juga, jika terjadi kelebihan fibrosis dapat menghasilkan jaringan parut hipertrofik, yang dalam sekenario paling ekstrim dapat berubah menjadi keloid.


Sumber
Casado-Díaz Antonio et al, 2020, Extracellular Vesicles Derived From Mesenchymal Stem Cells (MSC) in Regenerative Medicine: Applications in Skin Wound Healing, Front. in Bioengineering and Biotechnology, 8: 146 (https://doi.org/10.3389/fbioe.2020.00146)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spektrometri Massa - Prinsip Dasar

Aspek-aspek pada spektroskopi massa yang saling terkait Prinsip dasar spektrometri massa (MS) adalah: 1. Memperoleh ion baik dari senyawa organik maupun inorganik melalui metode ionisasi yang sesuai 2. Memisahkan ionberdasarkan perbandingan massa terhadap muatannya (m/z) 3. Deteksi secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan m/z dan kelimpahannya Ionisasi dapat dilakukan melalui: 1. Thermal 2. Medan listrik 3. Pemberian elektron, ion, atau foton Ion yang terbentuk dapat berupa: 1. Atom tunggal terionisasi 2. Clusters 3. Molekul 4. Fragmen MS terdiri dari: 1. Sumber ion ( ion source ) 2. Mass analyzer 3. Detektor Bagian-bagian instrumen spektrometri massa Sejak tahun 1990 an, MS dioperasikan melalui total data system control . Analisis dengan MS bersifat destruktif atau merusak sampel, namun jumlah sampel yang diperlukan sangat sedikit (< µ g). Spektrum Massa Spektrum massa menggambarkan intensitas sinyal (sumbu y) terhadap m/z (sumbu x). Posisi puncak menunjukkan m/z analit. Inten...

Stem Cell Science

Stem Cell Science 1908 Alexander Maximov dari Rusia memberikan istilah ‘stem cell’ , terhadap prediksi keberadaan sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel yang telah terspesialisasi pada tubuh. 1978 Gregor Prindull dan rekannya menemukan hematopoietic stem cells pada darah tali pusar.Hematopoietic stem cells adalah sell yang dapat berdiferenisasi menjadi semua jenis sel darah yang ada pada tubuh. 1998 Sebuah tim yang dipimpin oleh James Thomson di Universitas Wisconsin-Madison, USA, berhasi mengisolasi human embryonic stem cells, yaitu sel yang dapat berdiferensiasi menjadi hampir semua jenis sel. 2005 Para peneliti dari Universitas Kingston dan Universitas Illionis menemukan pluripotent stem cells padadarah tali pusat. 2007 Kazutoshi Takahashi and Shinya Yamanaka dari Universitas Kyoto, yang juga adalah peneliti dari Lab James Thomson, berhasil mengubah sel otot manusia menjadi pluripotent stem cells. 2013 Tim peneliti yang d...

10 Parameter Validasi10 Parameter Validasi

10 Parameter Validasi 1.       Robustness (ketahanan) Ukuran kemampuan metode analisis untuk tidak terpengaruh oleh perubahan kecil seperti variasi yang sengaja dibuat dalam parameter metode analisis. 2.       Precision (presisi) Ukuran kedekatan antara hasil pengujian yang diperoleh pada kondisi yang ditentukan. 3.       Trueness (akurasi) Ukuran kedekatan antara nilai rata-rata yang diperoleh dari serangkaian hasil pengujian terhadap nilai referensi yang diterima. 4.       Uncertainty (ketidakpastian) Parameter yang menunjukkan dispersi dari nilai-nilai yang berhubungan dengan pengukuran. 5.       Limits of quantification (limit kuantitas) Konsentrasi analit tertinggi dan terendah yang menunjukkan dapat diukur dengan tingkat presisi dan akurasi yang dapat diterima. 6.       Dilutional linearity (linearitas pengenceran) Menunjukkan bahwa sam...