Langsung ke konten utama

Sekretom Sel Punca Mesenkima

Sekretom Sel Punca Mesenkima

Sel punca:
- Embrionik 
- Somatik: hematopoietik (hematopoietic, HSC) dan mesenkima (mesenchymal, MSC)

Kemampuan dari sel punca mesenkima diantaranya adalah:
- Memperbaiki jaringan
- Anti tumorigenic
- Anti-fibrotic
- Neuroprotective
- Chemo-attractive
- Anti-apoptotic
- Anti-inflammatory
- Pro-angiogenic
- Anti-bacterial

Sumber sel punca mesenkima:
- Sumsum tulang belakang
- Jaringan adiposa
- Pulp of deciduous teeth
- Wharton's jelly
- Jaringan plasenta
- Darah tepi
- Darah menstruasi
- Umbilical cord tissue (UCT)
- Umbulical cord blood
- Air susu ibu

Keiteria sel punca mesenkima bedasarkan International Society for Cellular Therapy (ISCT) tahun 2005:
a. Harus bersifat menempel pada plastik (plastic-adherent) dan fibroblastoid pada kondisi kultur standar
b. Harus memiliki ekspresi immuniphenotypic CD73, CD90, CD105, dan tidak memiliki ekspresi CD34, CD45, CD14, CD19, CD79a, CD31, dan HLA-DR
c. Harus memiliki kapasitas untuk berdiferensiasi menjadi adiposit, osteosit, dan chondroblast secara in vitro.

Pada 2016, ISCT menambah kriteria yang berhubungan dengan karekteristik biologi dan fungsi dari sel punca mesenkima. Pengujiannya dapat dilakukan melalui:
- Uji potensi untuk produk sel terapi
- Uji analitik untuk menentukan potensi
- Assay matrix
- Immunompdulation Assays
- Immune plasticity
- Analisis kuantitatif RNA untuk produk gen yang ditarget
- Analisis Flow Cytometry terhadap marker
- Analisis protein yang disekresi (sekretom)

Sel punca dari jaringan berbeda memiliki karakteristik biologi dan fungsi yang berbeda walaupun memiliki kesamaan fenotip, diantaranya adalah perbedaan:
- Kemampuan proliferasi
- Potensi multi-lineage differentioation
- Kemampuan pro-angiogenic
- Kapasitas imunomodulator

Sel punca mesenkima dari jaringan fetal/janin (contoh: umbilical cord tissue) memiliki potensi proliferasi lebih tinggi dibandingkan sel punca mesenkima dari sumsum tulang belakang dan jaringan adiposa. Sel punca mesenkima dari plasenta dan sumsum tulang belakang memiliki kemampuan pro-angiogenic lebih baik dibandingkan sel punca mesenkima dari jaringan adiposa dan umbilical cord tissue.

Molekul yang disekresi oleh sel punca didefinisikan sebagai secretome atau conditioned medium (CM) yang memiliki peran memengaruhi komunikasi antar sel dan jaringan di sekitarnya untuk memediasi fungsi biologi, diantaranya:
- Pelindung jaringan (anti-apoptotic, anti-inflamasi, anti-scarring)
- Imunomodulator
- Angiogenic
- Anti-tumorigenic

Sel punca mesenkima mensekresi:
- Sitokin
- Kemokin
- Molekul adhesi sel
- Miceovesicles
- Mediator lipid
- Interleukin (IL)
- Growth factors (GF)
- Exosom

Kemampuan CM dari sel punca mesenkima kemungkinan adalah gabungan dari molekul-molekul yang dihasilkannya ("Symphony of Signals") sehingga tidak hanya dipengaruhi oleh satu jenis sitokin saja.

Serum atau suplemen pertumbuhan yang ditambahkan pada medium kultur dapat overlap dan mengganggu deteksi dan analisis protein yang disekresi oleh kultur sel punca mesenkima. Beberapa komponen yang disekresi dengan konsentrasi rendah (nano gram hingga piko gram) dapat tertutupi oleh komponen dari plasma dan suplemen pertumbuhan saat dilakukan profiling. Disarankan untuk melakukan kultur sel dalam media bebas serum selama 24-48 jam. Sebelum analisis, sampel dapat dipekatkan terlebih dahulu nekakyu lyophilization.

Analisis proteomik untuk karakterisasi CM dari sel punca mesenkima:
1. Shot-gun: 2-DE, LC-MS/MS, SILAC, MALDI-TOF, MS/MS, QTOF-MS.
2. Imunologi: ELISA, Luminex antibody bead-based array, microarray, western blotting, cytokine antibody array. 

Sumber:
Kumar, P. L, et al. 2019. The mesenchymal stem cell secretome: A new paradigm towards cell-free therapeutic mode in regenerative medicine. Cytokine and Growth Factor Reviews 46: 1-9.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spektrometri Massa - Prinsip Dasar

Aspek-aspek pada spektroskopi massa yang saling terkait Prinsip dasar spektrometri massa (MS) adalah: 1. Memperoleh ion baik dari senyawa organik maupun inorganik melalui metode ionisasi yang sesuai 2. Memisahkan ionberdasarkan perbandingan massa terhadap muatannya (m/z) 3. Deteksi secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan m/z dan kelimpahannya Ionisasi dapat dilakukan melalui: 1. Thermal 2. Medan listrik 3. Pemberian elektron, ion, atau foton Ion yang terbentuk dapat berupa: 1. Atom tunggal terionisasi 2. Clusters 3. Molekul 4. Fragmen MS terdiri dari: 1. Sumber ion ( ion source ) 2. Mass analyzer 3. Detektor Bagian-bagian instrumen spektrometri massa Sejak tahun 1990 an, MS dioperasikan melalui total data system control . Analisis dengan MS bersifat destruktif atau merusak sampel, namun jumlah sampel yang diperlukan sangat sedikit (< ยต g). Spektrum Massa Spektrum massa menggambarkan intensitas sinyal (sumbu y) terhadap m/z (sumbu x). Posisi puncak menunjukkan m/z analit. Inten...

Spektrometri Massa - Sejarah

Instrumen pertama untuk memisahkan ion berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan dibuat oleh Joseph John Thomson untuk memahami debit listrik pada gas untuk analisis muatan fasa gas dan elemen yang terlibat. Joseph John Thomson  Penelitiannya menyebabkan penemuan atom, isotop, dan dengan demikian diakui sebagai bapak spektrometri massa. Beberapa dekade selanjutnya, Francis William Aston mengembangkan teknik recolusioner sehingga dapat dilakukan karakterisasi atom dari berbagai elemen. Aston dianugerahi hadiah Noble Kimia pada 1922 . Francis William Aston  Instrumen yang dibuat oleh J. J. Thomson adalah spektograf parabola, menggunakan medan magnet dan listrik paralel untuk mencapai defleksi spesies ionik bergantung pada jenis muatan, muatan, dan massa. spektograf parabola buatan J. J. Thomson Ion-ion yang keluar dari sumber ion dilewatkan melalui collmator untuk membuat sinat yang kira-kira sejajar kemudian dikirim ke analyzer. Medan listrik kapasitor planar membelokkan ...

Down Syndrome

Sebagian besar kasus down syndrome disebabkan oleh kromosom 21 (kromosom terkecil pada manusia) yang tidak berpisah dengan baik saat pembentukan sel sperma atau sel telur, sehingga saat terjadi pembuahan, embrio akan memiliki ekstra kromosom 21 ( Gambar 1 ). Embrio yang membawa kromosom dalam jumlah ekstra akan mendapatkan produk berlebih dari gen yang diekspresikan oleh ekstra kromosom tersebut, sehingga dapat mengganggu kerja protein dan reaksi-reaksi yang terjadi di dalam tubuh. Pada tahun 40-an, sebagian besar anak down syndrome tidak dapat mencapai usia remaja akibat masalah kesehatan yang rentan diderita, seperti congenital heart defects, immunodefisiensi, dan leukimia. Saat ini dengan penanganan kesehatan yang lebih baik, penderita down syndrome dapat mencapai usia hingga 60-an tahun. Penanganan kesehatan terhadap down syndrom diantaranya adalah pemberian antibiotik hingga operasi katup jantung. Saat ini, terapi yang dilakukan terhadap penderita down syndrome juga men...