Langsung ke konten utama

Spektrometri Massa - Aplikasi

  • Spektrometri massa (mass spectrometry, MS) merupakan instrumen analitik yang sangat dipelukan pada bidang kimia, biokimia, farmasi, kedokteran, dll.
  • Tujuan analisis dengan MS adalah untuk identifikasi senyawa dari massa molekul atau atom penyusunnya.
  • Pada kondisi eksperimen tertentu pada MS, fragmentasi ion dapat memberikan informasi struktur ion.
Aplikasi MS berdasarkan bidang:
 Aplikasi dan Bidang  Keterangan 
Analisis unsur dan isotop
- Fisika
- Radiokimia
-Geokimia    
Identifikasi kelimpahan unsur dan isotop. Menentukan
short-lived dan kestabilan limbah nuklir     
Analisis orgaik dan bio organik   
- Kimia organik
- Kimia polimer
- Biokimia dan kedokteran
Identifikasi dan karakterisasi struktur molekul dari yang
kecilhingga besar 
Elusidasi struktur    
- Kimia organik
- Kimia polimer
- Biokimia dan kedokteran 
Meneliti mass-selected ions pada tandem MS. Kemudian
produk akan dianalisis lebih lanjut pada MS3 hingga MSn
Karakterisasi spesies ion dan reaksi kimia    
- Kimia fisik
-Termokimia
Tandem MS dapat digunakan untuk mempelaari reaksi
biomolekul ion dan fasa gas untuk menentukan energi ion
Teknik coupling hingga pemisahan
- Quality control
- Analisis lingkungan
- Complex mixture analusis
- Forensik
- Petroleum chemistry
- Kimia pangan
MS dapat digabung dengan metode pemisahan seperti
kromatogrfi gas (gas chromatography, GC) dan cair
(liquid chromatography, LC) menjadi GC-MS atau
LC-MS menghasilkan kemampuanselektivitas tinggi
dan limit deteksi rendah untuk analisis trace compound
pada matriks atau campuran yang kompleks
Mass spectral imaging
- Biomedis
- Pengembangan farmasi
- Material
Spektrum massa dapat diperoleh dari area permukaan
berukuran mikrometer, menerjemahkan lateral distribution 
dari permukaansenyawa (microelectronics, potongan
jaringan, dll) menjadi gambaryang dikorelasikan
menjadi gambar optik
Miniaturization
- Field portable MS
- Misi ruang angkasa
- Aplikasi militer
MS dapat berukuran sangat kecil. Instrumen yang dapat
dibawa-bawa memungkinkan untuk pengujian on-site,
deteksi zat eksplosif dan berbahaya, serta untuk misi luar 
angkasa.

Sumber
Gross J, H. (2017). Mass Spectrometry (3rd ed.). Springer

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Pemisahan

Banyak jenis metode pemisahan untuk melakukan pemurnian. Metode pemisahan  yang digunakan bergantung pada sifat fisik dari masing-masing senyawa yang terdapat pada campuran. Berikut adalah bebrapa jenis metode pemisahan: 1.        Kristalisasi Prinsip: Berdasarkan perbedaan kelarutan terhadap suatu pelarut organik. Contoh: Kristalisasi gula (yang mengandung pengotor berupa beberapa jenis garam) dilakukan dengan mengaduk gula dalam etanol panas pada 75 ᵒC. Kristal gula dapat larut, sedangkan garam tidak. 2.        Sublimasi Prinsip: Beberapa jenis senyawa dapat berubah dari fasa padat menjadi fasa gas tanpa melalui fasa cair. Senyawa dapat tersublimasi dapat dipisahkan dari senyawa pengotor yang tidak dapat menyublim pada suhu dan tekanan tertentu. Contoh: Pemisahan Iodin dari natrium klorida (iodin akan menyublim, sedangkan natrium klorida tidak) Pemurnian senywa naftalen, asam benzoat, antracene, dll 3.        Destilasi atau Penyulingan

Rekayasa Alga untuk Membuat Bahan Bakar yang Lebih Baik dan Murah

Pada tahun 2009, sebuah pesawat Boeing 737 berhasil terbang dengan menggunakan bahan bakar campuran yang bersumber dari alga. Penerbangan berlangsung selama 90 menit mengelilingi teluk meksiko, hal ini memberi harapan suatu saat bahan bakar dari alga yang memiliki emisi karbon lebih rendah dibandingkan bensin dan solar standar dapat diproduksi secara massal untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Saat ini para ilmuan sedang berjuang dalam mencari cara untuk dapat memproses dan memproduksi bahan bakar bersumber dari alga dengan harga yang dapat berkompetisi dengan bahan bakar minyak bumi. Hal tersebut sangat memungkinkan untuk terjadi dengan teknologi rekayasa genetik. Cara paling sederhana dan mudah untuk membuat bahan bakar dari alga adalah dengan memeras alga untuk memperoleh minyak yang terkandung di dalamnya, kemudian dilakukan penyulingan. Hal ini dapat dipermudah dengan adanya teknologi rekayasa genetik. Contoh: umumnya alga yang tumbuh dalam keadaan “kelaparan” akan memperb

Tahap penyembuhan luka

Tahap-tahap dalam penyembuhan luka adalah sebagai berikut: 1. Hemostasis   Hemostasis adalah tahap awal , terjadi beberapa detik atau beberapa menit setelah luka .  Platelet memproduksi pembeku darah , mencegah hilangnya darah dan masuknya mikroorganisme .  Disamping platelet, dilepaskan juga bermacam sitokin , hormon , dan kemokin (PDGF, TGF-b, EGF, dan FFGF) yang diperlukan untuk aktivasi fasa penyembuhan selanjutnya .  2. Peradangan/inflamasi Pada tahap kedua daerah luka mengalami inflamasi .  Sel imun yang datang pertama adalah neutrofil , dalam 24 jam setelah luka .  Neutrofil mensintesis protease dan senyawa antimikroba seperti reactive oxygen species   (ROS) yang menginisiasi apoptosis.  Kedua produk tersebut menarik perhatian makrofag dan limposit . Keduanya menelan dan mencerna sisa-sisa matriks dan serpihan sel serta mikroorganisme , mencegah infeksi .  Pada tahap ini , daerah yang rusak telah dibersihkan .