Langsung ke konten utama

Spektrometri Massa - Sejarah

Instrumen pertama untuk memisahkan ion berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan dibuat oleh Joseph John Thomson untuk memahami debit listrik pada gas untuk analisis muatan fasa gas dan elemen yang terlibat.

Joseph John Thomson 


Penelitiannya menyebabkan penemuan atom, isotop, dan dengan demikian diakui sebagai bapak spektrometri massa.

Beberapa dekade selanjutnya, Francis William Aston mengembangkan teknik recolusioner sehingga dapat dilakukan karakterisasi atom dari berbagai elemen. Aston dianugerahi hadiah Noble Kimia pada 1922.
Francis William Aston 


Instrumen yang dibuat oleh J. J. Thomson adalah spektograf parabola, menggunakan medan magnet dan listrik paralel untuk mencapai defleksi spesies ionik bergantung pada jenis muatan, muatan, dan massa.
spektograf parabola buatan J. J. Thomson


Ion-ion yang keluar dari sumber ion dilewatkan melalui collmator untuk membuat sinat yang kira-kira sejajar kemudian dikirim ke analyzer.

Medan listrik kapasitor planar membelokkan ion secara vertikal baik ke atas (kation) atau ke bawah (anion) tergantung jenis muatannya.

Karena ion cepat akan dibelokkan dengan sudut yang lebih kecil dibandingkan ion yang lebih lambat, maka sudut defleksi-y adalah ukuran energi ion kinetik.

Medan magnet membelokkan cahaya secara horizontal bergantung pada rasio massa terhadap muatan dan jenis muatan.

Ion yang lebih berat tetap lebih dekat ke sumbu (axis) sedangkan yang lebih ringan didorong lebih jauh.

Secara keseluruhan hal ini menghasilkan emisi cahaya pada layar neon di sepanjang cabang parabola sehingga memungkinkan untuk membaca momentum ion dari sumbu x dan energi kinetik dari sumbu y.

Saat ini data yang dihasilkan dari MS telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya:
- Sistem yang sangat otomatis menghasilkan ribuan spektrum per hari
- Banyak metode ionisasi dan jenis analisis massa telah dikembangkan. Oleh karena itu saat ini kadang orang kewalahan untuk memilih satu dari sekian banyak teknik yang tersedia.

Sumber
Gross J, H. (2017). Mass Spectrometry (3rd ed.). Springer

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spektrometri Massa - Prinsip Dasar

Aspek-aspek pada spektroskopi massa yang saling terkait Prinsip dasar spektrometri massa (MS) adalah: 1. Memperoleh ion baik dari senyawa organik maupun inorganik melalui metode ionisasi yang sesuai 2. Memisahkan ionberdasarkan perbandingan massa terhadap muatannya (m/z) 3. Deteksi secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan m/z dan kelimpahannya Ionisasi dapat dilakukan melalui: 1. Thermal 2. Medan listrik 3. Pemberian elektron, ion, atau foton Ion yang terbentuk dapat berupa: 1. Atom tunggal terionisasi 2. Clusters 3. Molekul 4. Fragmen MS terdiri dari: 1. Sumber ion ( ion source ) 2. Mass analyzer 3. Detektor Bagian-bagian instrumen spektrometri massa Sejak tahun 1990 an, MS dioperasikan melalui total data system control . Analisis dengan MS bersifat destruktif atau merusak sampel, namun jumlah sampel yang diperlukan sangat sedikit (< µ g). Spektrum Massa Spektrum massa menggambarkan intensitas sinyal (sumbu y) terhadap m/z (sumbu x). Posisi puncak menunjukkan m/z analit. Inten...

Stem Cell Science

Stem Cell Science 1908 Alexander Maximov dari Rusia memberikan istilah ‘stem cell’ , terhadap prediksi keberadaan sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel yang telah terspesialisasi pada tubuh. 1978 Gregor Prindull dan rekannya menemukan hematopoietic stem cells pada darah tali pusar.Hematopoietic stem cells adalah sell yang dapat berdiferenisasi menjadi semua jenis sel darah yang ada pada tubuh. 1998 Sebuah tim yang dipimpin oleh James Thomson di Universitas Wisconsin-Madison, USA, berhasi mengisolasi human embryonic stem cells, yaitu sel yang dapat berdiferensiasi menjadi hampir semua jenis sel. 2005 Para peneliti dari Universitas Kingston dan Universitas Illionis menemukan pluripotent stem cells padadarah tali pusat. 2007 Kazutoshi Takahashi and Shinya Yamanaka dari Universitas Kyoto, yang juga adalah peneliti dari Lab James Thomson, berhasil mengubah sel otot manusia menjadi pluripotent stem cells. 2013 Tim peneliti yang d...

Metode Penyimpanan Liver Sebelum Transplantasi

Hingga saat ini, prosedur standar untuk menangani liver/hati yang akan ditransplantasi adalah dengan menyimpannya dalam suhu dingin. Pada jurnal Nature, Narsalla et al , melaporkan hasil uji klinis yang membandingkan dua metode penyimpanan organ, yaitu: Metode pertama: penyimpanan liver dalam larutan preservasi dan suhu dingin (dalam es). Metode kedua: penyimpanan dalam mesin yang mengalirkan organ dengan darah yang mengandung nutris dan oksigen serta dikondisikan sesuai dengan suhu tubuh (37 ०C). Metode kedua disebut sebagai normothermic machine perfusion (NMP), teknik ini memungkinkan fungsi organ dapat dimonitor sebelum transplantasi. Terhadap 200 orang yang menerima transplantasi liver, secara acak dilakukan dua jenis metode penyimpanan liver sebelum transplantasi. Hasilnya adalah sebagai berikut: (a) Metode pertama, penyimpanan liver dalam es: pada metode ini terjadi penurunan ATP (adenosine triphosphate), peningkatan senyawa ROS (reactive oxygen species) y...