Langsung ke konten utama

Spektroskopi Massa

Spektroskopi massa (Mass spectrometry,MS) merupakan teknik analisis yang mengubah molekul sampel menjadi ion dalam wujud gas, kemudian di dalam spektrometer massa ion akan terpisah berdasarkan rasio antara massa dan muatan (m/z) kemudian dideteksi.


Prinsip kerja dari MS:
·         Produksi ion dalam wujud gas
·         Ion mengalami percepatan hingga mencapai kecepatan spesifik dalam medan listrik
·         Pemisahan ion dalam mass analyser
·         Deteksi masing-masing ion berdasarkan rasio m/z 






Komponen-komponen pada MS:
·         High vacuum system (10-6 torr): turbomolecular pumps, diffusion pump, dan rotary vane pumps
·         Sample inlet (tempat masuknya sampel)
·         Ion source (untuk mengubah molekul menjadi ion dalam wujud gas):  matrix-assisted laser desorbtion/ionisation (MALDI), electrospray (ESI), fast atom bombardment (FAB), electron impact or direct chemical ionisation
·         Mass filter/analyser: Time of flight (TOF), ion trap, magnetic sector , ion cyclotron fourier transform (yang terakhir merupakan detektor juga)
·         Detector: conversion dynode, electron multiplier, microchannel plate, array detector


Semua jenis MS dioperasikan dalam keadaan vakum untuk menghindari tumbukan antara ion dan molekul udara. Tanpa diberikan vakum bertekanan tinggi, ion yang diproduksi tidak akan dapat mencapai detektor. Pada tekanan atmosfer (760 torr), rata-rata ion hanya dapat bergerak sekitar 52 nm, 40 mm pada tekanan 1 mtorr, dan 40 m pada 1 µtorr.

Pustaka
Wilson K., & Walker, J. (2010). Principles and Techniques of Biochemistry and Molecular Biology (7th ed.). Cambridge University Press

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spektrometri Massa - Prinsip Dasar

Aspek-aspek pada spektroskopi massa yang saling terkait Prinsip dasar spektrometri massa (MS) adalah: 1. Memperoleh ion baik dari senyawa organik maupun inorganik melalui metode ionisasi yang sesuai 2. Memisahkan ionberdasarkan perbandingan massa terhadap muatannya (m/z) 3. Deteksi secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan m/z dan kelimpahannya Ionisasi dapat dilakukan melalui: 1. Thermal 2. Medan listrik 3. Pemberian elektron, ion, atau foton Ion yang terbentuk dapat berupa: 1. Atom tunggal terionisasi 2. Clusters 3. Molekul 4. Fragmen MS terdiri dari: 1. Sumber ion ( ion source ) 2. Mass analyzer 3. Detektor Bagian-bagian instrumen spektrometri massa Sejak tahun 1990 an, MS dioperasikan melalui total data system control . Analisis dengan MS bersifat destruktif atau merusak sampel, namun jumlah sampel yang diperlukan sangat sedikit (< µ g). Spektrum Massa Spektrum massa menggambarkan intensitas sinyal (sumbu y) terhadap m/z (sumbu x). Posisi puncak menunjukkan m/z analit. Inten...

10 Parameter Validasi10 Parameter Validasi

10 Parameter Validasi 1.       Robustness (ketahanan) Ukuran kemampuan metode analisis untuk tidak terpengaruh oleh perubahan kecil seperti variasi yang sengaja dibuat dalam parameter metode analisis. 2.       Precision (presisi) Ukuran kedekatan antara hasil pengujian yang diperoleh pada kondisi yang ditentukan. 3.       Trueness (akurasi) Ukuran kedekatan antara nilai rata-rata yang diperoleh dari serangkaian hasil pengujian terhadap nilai referensi yang diterima. 4.       Uncertainty (ketidakpastian) Parameter yang menunjukkan dispersi dari nilai-nilai yang berhubungan dengan pengukuran. 5.       Limits of quantification (limit kuantitas) Konsentrasi analit tertinggi dan terendah yang menunjukkan dapat diukur dengan tingkat presisi dan akurasi yang dapat diterima. 6.       Dilutional linearity (linearitas pengenceran) Menunjukkan bahwa sam...

Stem Cell Science

Stem Cell Science 1908 Alexander Maximov dari Rusia memberikan istilah ‘stem cell’ , terhadap prediksi keberadaan sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel yang telah terspesialisasi pada tubuh. 1978 Gregor Prindull dan rekannya menemukan hematopoietic stem cells pada darah tali pusar.Hematopoietic stem cells adalah sell yang dapat berdiferenisasi menjadi semua jenis sel darah yang ada pada tubuh. 1998 Sebuah tim yang dipimpin oleh James Thomson di Universitas Wisconsin-Madison, USA, berhasi mengisolasi human embryonic stem cells, yaitu sel yang dapat berdiferensiasi menjadi hampir semua jenis sel. 2005 Para peneliti dari Universitas Kingston dan Universitas Illionis menemukan pluripotent stem cells padadarah tali pusat. 2007 Kazutoshi Takahashi and Shinya Yamanaka dari Universitas Kyoto, yang juga adalah peneliti dari Lab James Thomson, berhasil mengubah sel otot manusia menjadi pluripotent stem cells. 2013 Tim peneliti yang d...