Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Tahap penyembuhan luka

Tahap-tahap dalam penyembuhan luka adalah sebagai berikut: 1. Hemostasis   Hemostasis adalah tahap awal , terjadi beberapa detik atau beberapa menit setelah luka .  Platelet memproduksi pembeku darah , mencegah hilangnya darah dan masuknya mikroorganisme .  Disamping platelet, dilepaskan juga bermacam sitokin , hormon , dan kemokin (PDGF, TGF-b, EGF, dan FFGF) yang diperlukan untuk aktivasi fasa penyembuhan selanjutnya .  2. Peradangan/inflamasi Pada tahap kedua daerah luka mengalami inflamasi .  Sel imun yang datang pertama adalah neutrofil , dalam 24 jam setelah luka .  Neutrofil mensintesis protease dan senyawa antimikroba seperti reactive oxygen species   (ROS) yang menginisiasi apoptosis.  Kedua produk tersebut menarik perhatian makrofag dan limposit . Keduanya menelan dan mencerna sisa-sisa matriks dan serpihan sel serta mikroorganisme , mencegah infeksi .  Pada tahap ini , daerah yang rusak telah dibersihkan .

Spektrometri Massa - Prinsip Dasar

Aspek-aspek pada spektroskopi massa yang saling terkait Prinsip dasar spektrometri massa (MS) adalah: 1. Memperoleh ion baik dari senyawa organik maupun inorganik melalui metode ionisasi yang sesuai 2. Memisahkan ionberdasarkan perbandingan massa terhadap muatannya (m/z) 3. Deteksi secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan m/z dan kelimpahannya Ionisasi dapat dilakukan melalui: 1. Thermal 2. Medan listrik 3. Pemberian elektron, ion, atau foton Ion yang terbentuk dapat berupa: 1. Atom tunggal terionisasi 2. Clusters 3. Molekul 4. Fragmen MS terdiri dari: 1. Sumber ion ( ion source ) 2. Mass analyzer 3. Detektor Bagian-bagian instrumen spektrometri massa Sejak tahun 1990 an, MS dioperasikan melalui total data system control . Analisis dengan MS bersifat destruktif atau merusak sampel, namun jumlah sampel yang diperlukan sangat sedikit (< ยต g). Spektrum Massa Spektrum massa menggambarkan intensitas sinyal (sumbu y) terhadap m/z (sumbu x). Posisi puncak menunjukkan m/z analit. Inten

Spektrometri Massa - Sejarah

Instrumen pertama untuk memisahkan ion berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan dibuat oleh Joseph John Thomson untuk memahami debit listrik pada gas untuk analisis muatan fasa gas dan elemen yang terlibat. Joseph John Thomson  Penelitiannya menyebabkan penemuan atom, isotop, dan dengan demikian diakui sebagai bapak spektrometri massa. Beberapa dekade selanjutnya, Francis William Aston mengembangkan teknik recolusioner sehingga dapat dilakukan karakterisasi atom dari berbagai elemen. Aston dianugerahi hadiah Noble Kimia pada 1922 . Francis William Aston  Instrumen yang dibuat oleh J. J. Thomson adalah spektograf parabola, menggunakan medan magnet dan listrik paralel untuk mencapai defleksi spesies ionik bergantung pada jenis muatan, muatan, dan massa. spektograf parabola buatan J. J. Thomson Ion-ion yang keluar dari sumber ion dilewatkan melalui collmator untuk membuat sinat yang kira-kira sejajar kemudian dikirim ke analyzer. Medan listrik kapasitor planar membelokkan ion secar

Mengapa Terdapat Perbedaan Rentang Gejala COVID-19?

Mengapa Terdapat Perbedaan Rentang Gejala COVID-19? Beberapa orang yang terinfeksi virus korona tidak memiliki gejala, beberapa ada yang sedang, namun sebanyak 1 dari 5 orang mengalami kondisi yang berat 1 . Menurut Dr. Kari Stefansson kemungkinan perbedaan respon seseorang terhadap virus bersumber dari keberagaman urutan virus itu sendiri. Kemungkinan ada banyak jenis virus dan beberapa dari mereka bersifat lebih agresif dari yang lain. Kemungkinan lain adalah bersumber dari keberagaman genetik pasien. Atau mungkin kombinasai keduanya 1 . Tiga dari faktor-faktor resiko yang memengaruhi tingkat keparahan COVID-19 memiliki komponen genetik yaitu tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes 2 . Diantara pendorong utama respon imun kita adalah seperangkat gen yang dikenal sebagai kompleks HLA (human leukocyte antigen). Gen ini mengode protein permukaan sel yang memberikan sinyal pada sistem imun. Adanya perbedaan sinyal menyebabkan perbedaan reaksi sistem imun untuk menanggapi

10 Parameter Validasi10 Parameter Validasi

10 Parameter Validasi 1.       Robustness (ketahanan) Ukuran kemampuan metode analisis untuk tidak terpengaruh oleh perubahan kecil seperti variasi yang sengaja dibuat dalam parameter metode analisis. 2.       Precision (presisi) Ukuran kedekatan antara hasil pengujian yang diperoleh pada kondisi yang ditentukan. 3.       Trueness (akurasi) Ukuran kedekatan antara nilai rata-rata yang diperoleh dari serangkaian hasil pengujian terhadap nilai referensi yang diterima. 4.       Uncertainty (ketidakpastian) Parameter yang menunjukkan dispersi dari nilai-nilai yang berhubungan dengan pengukuran. 5.       Limits of quantification (limit kuantitas) Konsentrasi analit tertinggi dan terendah yang menunjukkan dapat diukur dengan tingkat presisi dan akurasi yang dapat diterima. 6.       Dilutional linearity (linearitas pengenceran) Menunjukkan bahwa sampel dengan konsentrasi diatas ULOQ ( upper limit of quantification ) dapat diencerkan ke konsentras

Sekretom Sel Punca Mesenkima

Sekretom Sel Punca Mesenkima Sel punca: - Embrionik  - Somatik: hematopoietik ( hematopoietic, HSC) dan mesenkima ( mesenchymal, MSC) Kemampuan dari sel punca mesenkima diantaranya adalah: - Memperbaiki jaringan - Anti tumorigenic - Anti-fibrotic - Neuroprotective - Chemo-attractive - Anti-apoptotic - Anti-inflammatory - Pro-angiogenic - Anti-bacterial Sumber sel punca mesenkima: - Sumsum tulang belakang - Jaringan adiposa - Pulp of deciduous teeth - Wharton's jelly - Jaringan plasenta - Darah tepi - Darah menstruasi - Umbilical cord tissue (UCT) - Umbulical cord blood - Air susu ibu Keiteria sel punca mesenkima bedasarkan International Society for Cellular Therapy (ISCT) tahun 2005: a. Harus bersifat menempel pada plastik ( plastic-adherent ) dan fibroblastoid pada kondisi kultur standar b. Harus memiliki ekspresi immuniphenotypic  CD73, CD90, CD105, dan tidak memiliki ekspresi CD34, CD45, CD14, CD19, CD79a, CD31, dan